STROKE termasuk penyakit yang paling sering menyerang masyarakat. Hanya saja, cacat fisik permanen dari serangan penyakit stroke dapat dihindari jika masyarakat mau peduli untuk mengetahuinya. Termasuk memahami golden hour pada penanganan stroke.
Namun sayangnya tak banyak masyarakat tahu soal golden hour pada penanganan stroke agar penderita bisa terhindar dari komplikasi dan dampak yang fatal. Sebenarnya, komplikasi atau kematian akibat serangan stroke bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat.
Menurut Dokter Spesialis Saraf dari Siloam Hospital Dhirga Surya Medan Hendy M Samin Sp. S., Neurolog, waktu 4,5 jam merupakan golden hour untuk mengurangi risiko kematian atau cacat permanen saat serangan stroke terjadi.
“Ketika serangan stroke, orang yang mendapat serangan stroke membutuhkan oksigen dan nutrisi. Hal ini untuk mengatasi jaringan yang rusak. Jika terlambat 1 detik saja, itu bisa berakibat fatal. Karena itu penanganan yang cepat dan mengetahui gejala datangnya stroke merupakan hal utama agar pasien terhindar dari kematian maupun kecacatan fisik akibat stroke,” terang Dokter Hendy.
Dokter Hendy mengatakan, stroke dapat dihindari terkait dengan 10 faktor resiko yang dapat dicegah, yaitu rutin kontrol tekanan darah, olahraga, asupan makanan bergizi dan cukup nutrisi, kendalikan kadar kolesterol, tidak merokok, dan konsumsi alkohol.
Dokter Maria Christina menambahkan, komplikasi atau kematian akibat serangan stroke sebenarnya bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat.
BACA JUGA:Kisah Benny Moerdani Kembali Bisa Jalan Usai Stroke: Aku Mau Pamer!
“Selain penanganan yang tepat, lebih peka dengan mengetahui tanda awal datangnya stroke, merupakan langkah pencegahan,” tutur Dokter Maria Christina.
(DRM)