Keris Mpu Gandring Memakan Darah Tujuh Korban, Berpangkal pada Kengeyelan Ken Arok : e-Kompas.ID Nasional - e-Kompas.ID
Connect with us

Headline

Keris Mpu Gandring Memakan Darah Tujuh Korban, Berpangkal pada Kengeyelan Ken Arok : e-Kompas.ID Nasional


 

JAKARTA – Ken Arok dikisahkan memesan keris sakti kepada seseorang mpu pembuat keris yang terkenal di zamannya: Mpu Gandring. Sosok Mpu Gandring memang dikenal sebagai pembuat keris yang cukup sakti mandraguna. Hal ini yang membuat Ken Arok memutuskan memesan keris ke Mpu Gandring yang berdiam di Lulumbang.

Ken Arok memesan keris usai berkonsultasi dengan Lohgawe yang menjadi ayah angkatnya. Ken Arok memesan keris ke Mpu Gandring dan meminta untuk diselesaikan selama lima bulan, karena akan segera digunakan, sebagaimana dikutip dari “Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit”, karya Prof. Slamet Muljana.

 BACA JUGA:

Namun, oleh Mpu Gandring permintaan itu ditolak, sebab ia hanya sanggup mengerjakan keris yang sakti mandraguna, cukup canggih, dengan kualitas keris terbagus di zamannya itu, selama setahun.

Tetapi Ken Arok tak mau tahu, ia tetap meminta Mpu Gandring menyelesaikan keris itu dalam waktu lima bulan.

 BACA JUGA:

Sesudah genap lima bulan, Ken Arok ingat pesanan kerisnya kepada Mpu Gandring. Ia segera meninggalkan Tumapel ke Lulumbang untuk mengambil keris pesanannya. Setibanya di Lulumbang, ternyata keris itu sedang dikerjakan oleh Mpu Gandring.

Sempat terjadi perdebatan panjang antara Mpu Gandring dan Ken Arok perihal waktu pengerjaan keris kendati telah lima bulan dikerjakan. Ken Arok tetap meminta agar ia mengambil kerisnya yang dipesan lima bulan lalu.

Namun, Mpu Gandring tetap tak mau menyerahkan pesanan keris Ken Arok karena menganggap belum sepenuhnya selesai.


Follow Berita e-Kompas.ID di Google News

Perdebatan panjang itu akhirnya berakhir tragis, Ken Arok marah melihat kerisnya belum jadi kendati telah dimintanya. Terdorong oleh kemarahan, keris itu ditusukkan Ken Arok pada Mpu Grandring.

Lalu dipukulkan pada lumpang batu tempat pengumpulan bekas-bekas gosokan atau pambebekan. Lumpang pecah menjadi dua. Dipukulkan lagi pada tempaan, yang juga pecah menjadi dua.

Disaat sekarat akibat tusukan kerisnya sendiri oleh Ken Arok, Mpu Gandring mengucapkan sumpah.

 BACA JUGA:

“Angrok yang membunuh saya, juga akan terbunuh oleh keris itu kelak! Anak cucumu akan mati terbunuh oleh keris itu. Keris itu akan membunuh tujuh orang raja!” Sesudah itu matilah Mpu Grandring akibat keris yang dibuatnya.

Ken Arok yang mendengar ucapan itu, menyesal dan berjanji bahwa jika ia kelak benar jadi orang besar, anak cucu Mpu Gandring pun akan ikut menikmati kebahagiaan. Lalu pulang ke Tumapel.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis e-Kompas.ID.com tidak terlibat dalam materi konten ini.



Sumber Berita

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2022 e-Kompas.ID