JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan sepanjang 2021 ada dua perusahaan pelat merah yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Keduanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Persero) atau Mitratel dan PT Pertamina Geothermal Energy (Persero) atau PGE.
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury menyebut, target tersebut seiring dengan sejumlah pertimbangan keuangan, aset, hingga mencapai pada keputusan IPO.
Baca Juga: 20 Perusahaan Antre IPO, BEI: Kami Tunggu BUMN
“Untuk tahun 2021 sendiri, rencananya akan ada dua, tadi sudah disebutkan salah satunya ada Mitratel atau Dayamitra dan kedua adalah PGE dengan penggabungan dengan geothermal lainnya yang saat ini dimiliki oleh PLN dan Geo Dipa,” ujar Pahala dalam sesi wawancara dengan salah satu TV Swasta, Rabu (14/4/2021).
Adapun besaran dana segar yang diperoleh dari aksi korporasi ditargetkan mencapai USD1 miliar atau setara Rp14,6 triliun (kurs Rp14.600 per dolar AS).
Baca Juga: IPO, Nusa Palapa Incar Dana Segar Rp64,8 Miliar
Untuk jangka menengah, Kementerian BUMN tengah menyiapkan aksi korporasi yang nantinya dilakukan 3-4 tahun mendatang. Di mana, aset dari 13-14 induk dan anak usaha BUMN yang akan ditawarkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kami sebetulnya 3 sampai 4 tahun mendatang memang akan melakukan beberapa aksi korporasi action dengan BUMN atau pun juga yang anak-anak perusahaan dari BUMN, namun ada sekitar 13-14 BUMN ataupun anak usaha BUMN yang kami bicarakan untuk kita laksanakan transaksi di BEI,” kata dia.