JAKARTA – Pemerintah berencana mencairkan Banpres untuk usaha mikro atau BLT UMKM. BLT UMKM ini menyasar 12 juta pelaku UMKM.
“Tadi ada usulan Banpres untuk usaha mikro yang nanti akan juga diagendakan besarannya Rp600 ribu per penerima, ini sama dengan PKLWT dan sasarannya 12 juta penerima,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta.
Pencairan BLT UMKM ini masuk ke dalam program penguatan perlindungan sosial akibat kenaikan berbagai harga komoditas, khususnya pangan dan energi imbas tekanan geopolitik di Rusia dan Ukraina.
“Yang kita tahu, berbagai komoditas seperti gas alam naik, batu bara di harga USD258, brent sudah di atas USD100, CPO di USD1.500 dan gandum di USD1.000. Rusia adalah produsen gandum dan minyak nabati yang besar, sehingga berbagai food price dari FAO juga meningkat secara global dengan angka di atas indeks 140 dan komoditas vegetable oil juga sudah meningkat indeksnya lebih dari 200,” ujar Airlangga.
Dia mengatakan bahwa oleh karena itu, Indonesia terimbas akibat dari ketegangan geopolitik itu. Yang pertama, penerimaan ekspor akan ada kenaikan tetapi ada transmisi di dalam negeri yang tidak bisa seluruhnya ditransmisikan ke masyarakat.