JAKARTA – PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN) telah berkembang menjadi pemain terkemuka yang diperkirakan menguasai sekitar 30% pangsa pasar di industri solusi higienitas.
Direktur Utama Ecocare Indo Pasifik Wincent Yunanda mengatakan, pihaknya ingin ekspansi lebih kencang lagi, bertumbuh lebih cepat.
“Makanya salah satu caranya untuk bisa melakukan itu through IPO listing dan kami juga menginginkan memberikan sedikit berkat untuk karyawan melalui program employee stock karyawan,” ujar Wincent dalam Market Review IDX, Selasa (13/2/2024).
Menurut Wincent, pihaknya ingin karyawan juga terus mengejar pertumbuhan dan kinerja yang lebih baik lagi kedepannya.
Animo dari masyarakat dengan IPO HYGN ini berbuah baik. Penawaran umum perdana HYGN berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp76 miliar, yang diperuntukkan bagi inisiatif ekspansi strategis.
Baca Juga: batiqa-hotels-gelar-flash-sale-12-12-harga-mulai-rp253ribu
Follow Berita e-Kompas.ID di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari e-Kompas.ID hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sesuai rencana Perseroan, book building yang dilakukan pada awal Februari ini mengalami kelebihan permintaan sebanyak 30 kali.
“Perusahaan berencana untuk menggunakan dana ini untuk berbagai tujuan, termasuk pendirian cabang baru secara Nasional, adopsi digital dan peningkatan pendukung digital, akuisisi inventaris aset baru, pengembangan rangkaian unit higienitas premium dan khas, dll,” jelas Wincent.
Wincent menegaskan ada miskonsepsi di publik bahwa Ecocare menjual alat higienitas. Namun itu salah, HYGN melakukan penyewaan alat higienitas dengan sistem kontrak tahunan dan menerima pembayaran dalam bulanan.
“Biasanya bisnis model kami adalah asset ownership recurring income business dan itu adalah sesuatu yang menarik untuk investor dan stakeholder kami,” kata Wincent.
Selaint itu, HYGN punya dua lini bisnis lain seperti jasa cleaning service yang dinamakan PT Tukang Bersih Indonesia dan PT Indo Citra Pasifik itu jasa pengendalian hama.
“Jadi 3 lini bisnis ini bersinergi untuk memberikan facility support services kepada pelanggan,” ungkap Wincent.
Saat ini HYGN sudah ada 20 kota besar Indonesia dan berencana masuk ke kota-kota tier 2 dan tier 3 kedepannya. Dari situ, pihak HYGN melihat pangsa pasar yang besar karena begitu ada pertumbuhan di Indonesia khususnya sektor properti, HYGN bisa masuk dan bertumbuh.