Jakarta, CNN Indonesia – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasti masuk surga lantaran berhasil merealisasikan pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kaltim. Isran mengaku telah menyampaikan keyakinan dirinya itu secara langsung kepada Jokowi beberapa waktu lalu.
“Makanya saya sampaikan kepada Bapak Jokowi, Presiden. ‘Pak Jokowi, Mas Jokowi, Bapak Presiden, bapak itu pasti masuk surga’,” kata Isran dalam sebuah seminar yang disiarkan kanal Youtube Humas SIL dan SKSG UI, Rabu (7/4) kemarin.
Saat mendengar pernyataan tersebut, kata Isran, Jokowi keheranan. Isran menjelaskan bahwa Jokowi pasti masuk surga lantaran telah mewujudkan cita-cita dua presiden sebelumnya, Soekarno dan Soeharto.
Pada tahun 1965, Presiden Soekarno pernah mewacanakan agar ibu kota dipindah ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Namun, rencana tersebut urung terlaksana.
Kemudian, wacana pemindahan Ibu Kota kembali mencuat saat Presiden Soeharto berencana memindahkan Ibu Kota ke Jonggol. Kendati begitu, wacana tersebut tak jua terealisasi.
“Bapak telah mewujudkan cita-cita dua kepala negara untuk memindahkan, Pak Soekarno dan Soeharto. Orangnya sudah mati. Satu yang belum mati, Pak SBY. Pak SBY juga ingin memindahkan, tapi belum mati. Artinya, bapak mewujudkan cita-cita itu,” ujarnya.
Isran mengatakan Jokowi menyampaikan rencana pemindahan ibu kota tidak spontan. Menurut Jokowi, kata Isran, rencana tersebut telah melalui berbagai kajian dan telah dibahas sejak 2016.
Lebih lanjut, Isran menyebut Jokowi juga bakal dikenang oleh generasi mendatang sebagai kepala negara yang berhasil memindahkan ibu kota negara.
“Kemudian bapak juga tidak usah pikir juga, karena kalau bapak bisa pindahkan ibu kota ini, artinya bapak akan dikenang oleh anak bangsa ini sampai kapanpun, sebagai sebuah wujud karya besar kepala negara,” katanya.
Pemerintah telah menetapkan lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur, yakni di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Total anggaran ibu kota baru mencapai Rp466 triliun.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa memastikan pembangunan mega proyek ibu kota baru akan tetap berlanjut pada tahun ini. Pembangunan ibu kota baru sempat tersendat akibat pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia sejak 2020.