Prof. Nasaruddin Umar: Membangun Harmoni dan Kesetaraan Gender dalam Islam - e-Kompas.ID
Connect with us

Headline

Prof. Nasaruddin Umar: Membangun Harmoni dan Kesetaraan Gender dalam Islam

Prof. Nasaruddin Umar, tokoh yang selalu menjadi pusat perhatian dalam beberapa tahun terakhir, adalah seorang ulama terkemuka dan intelektual yang gigih memperjuangkan harmoni dan kesetaraan gender dalam Islam di Indonesia. Menurut pandangannya, NU (Nahdlatul Ulama) tidak hanya merupakan sebuah organisasi keagamaan, melainkan juga merupakan sumber energi dan oksigen yang memberikan kehidupan kepada umat Muslim.

 

Dalam upaya untuk memperkuat peran Muslimat NU dalam membangun peradaban, Prof. Nasaruddin Umar memberikan tausiyah pada acara pengajian dan peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat ke-77 yang diadakan oleh Pengurus Wilayah (PW) Muslimat DKI Jakarta. Acara ini berlangsung di lantai utama Masjid Istiqlal dan dihadiri oleh lebih dari lima ribu peserta dari pengurus cabang hingga pengurus ranting Muslimat NU di seluruh wilayah DKI Jakarta.

 

Prof. Nasaruddin Umar berpendapat bahwa energi dan oksigen tidak memiliki warna khusus, begitu pula dengan sumber air kehidupan yang memberikan kekuatan. Hal yang sama berlaku bagi internet, yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi kekuatan signifikan dalam masyarakat. Namun, yang menarik adalah cara Prof. Nasaruddin Umar mengukur kekuatan internet berdasarkan tingkat feminisasi dan pengaruh media radikalisme terhadap perempuan.

 

Setelah melakukan penelitian, beliau menemukan fakta yang mengejutkan bahwa ibu-ibu yang menggunakan media sosial rentan terhadap kekerasan. Data yang disampaikan oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan terjadi secara signifikan. Oleh karena itu, Prof. Nasaruddin Umar mendorong Muslimat untuk mengambil peran aktif dalam menangani pengaruh negatif internet, terutama dalam melindungi ibu-ibu yang terpapar kekerasan dalam rumah tangga atau terpengaruh oleh ideologi garis keras yang berbahaya.

 

Dalam masyarakat Indonesia saat ini, terdapat dua masalah yang menonjol, yaitu kemiskinan dan tingginya angka perceraian. Prof. Nasaruddin Umar menganggap masalah perceraian sebagai isu yang memerlukan perhatian mendesak. Beliau menyadari bahwa Alquran hanya membahas politik dalam jumlah yang sedikit, tetapi ratusan ayat lainnya membicarakan masalah-masalah sosial dan kehidupan sehari-hari. Menurutnya, kekuatan sebuah negara tidak dapat terwujud jika rumah tangga dalam masyarakat mengalami kekacauan. Oleh karena itu, peran Muslimat sangat penting dalam membangun rumah tangga yang baik dan harmonis di Indonesia.

 

Prof. Nasaruddin Umar mendorong kita untuk melahirkan ulama perempuan yang kuat, sesuai dengan tuntunan hadis dan penguasaan bahasa Arab yang kita miliki. Dalam pandangannya, tidak ada alasan untuk membatasi potensi dan kapasitas perempuan dalam memimpin dan mengelola instansi-instansi pemerintahan. Beliau percaya bahwa dengan memberdayakan perempuan sebagai pemimpin, kesetaraan gender dalam Islam dapat tercapai.

 

Oleh karena itu, Prof. Nasaruddin Umar mengajak Muslimat NU untuk tidak lagi mengalami diskriminasi gender. Kita harus mendorong kesetaraan gender di Indonesia, dan upaya ini harus dimulai dari dalam kelompok Muslimat NU sendiri.

 

“Dengan menghapus batasan-batasan yang memisahkan laki-laki dan perempuan, kita akan mencapai masyarakat yang lebih adil dan harmonis. Melalui pembangunan kesetaraan gender, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mencapai masyarakat yang inklusif dan adil,” demikianlah pesan yang disampaikan oleh Prof. Nasaruddin Umar.

 

Author: Wiwit Musaadah

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2022 e-Kompas.ID