PARIS — Sembilan bulan ke depan akan menentukan nasib 20 orang yang diadili atas serangan teror Paris 2015 . Dari tim sepuluh orang yang diyakini melakukan serangan terkoordinasi itu, hanya satu yang masih hidup. Salah Abdeslam termasuk di antara 14 tersangka yang hadir di pengadilan pada Rabu (8/9), hari pertama persidangan yang bisa membuatnya dipenjara seumur hidup. Enam tersangka lainnya masih menjadi buronan.
Keamanan ketat diberlakukan ketika para terdakwa tiba di gedung pengadilan Paris untuk memulai persidangan selama sembilan bulan.
Dua puluh orang didakwa terkait rangkaian serangan pada 13 November 2015 yang menewaskan 130 orang dan melukai lebih dari 350 orang. Enam masih buron, atau mungkin mati, dan akan diadili secara in absentia.
Empat belas di antaranya hadir di pengadilan, termasuk laki-laki yang diyakini sebagai satu-satunya yang selamat dari sel 10 orang yang melakukan serangan itu.
(Baca juga: Tersangka Serangan Teror Paris 2015 Jalani Persidangan di Brussels)
Salah Abdeslam melarikan diri ke Belgia, mencampakkan rompi bunuh dirinya. Ia akhirnya ditangkap di sana empat bulan kemudian.
Pada awal proses persidangan Rabu (8/9), ketika diminta menyebutkan namanya, Abdeslam menjawab bahwa hanya ada satu tuhan, Allah, dan ia telah menanggalkan semuanya untuk menjadi pejuang kelompok ISIS.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan serangan di gedung konser Bataclan, stadion sepak bola Stade de France, dan beberapa kafe dan restoran di timur Paris.
Pengacara Victor Edou, mewakili delapan orang yang selamat dari Bataclan, mengatakan sangat sulit bagi kliennya mendengar kata-kata Abdeslam.