Tantangan Kabinet Prabowo-Gibran di Tengah Gejolak Ekonomi Global : e-Kompas.ID Economy - e-Kompas.ID
Connect with us

Headline

Tantangan Kabinet Prabowo-Gibran di Tengah Gejolak Ekonomi Global : e-Kompas.ID Economy


JAKARTA – Susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan menjadi cerminan seberapa efektif pemerintahan akan dijalankan. Secara efektivitas, tata kelola pemerintahan Indonesia dibanding negara ASEAN lain berada di ranking kedua terendah.

Hal ini diungkapkan Kepala Center of Industry, Trade, and Investment INDEF Andry Satrio Nugroho dalam diskusi ”Kabinet Rasa Politik atau Profesional? Menagih Arsitektur Kelembagaan Efektif”.

Menurut Andry, institusi dan tata kelola yang baik akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Efektivitas pemerintahan juga secara signifikan memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun belakangan ini terus mengalami stagnasi, bisa jadi salah satu alasannya karena minimnya efektivitas tata kelola pemerintahan yang berdampak terhadap capaian target pertumbuhan ekonomi,” paparnya, Rabu (1/5/2024).

Dia menilai, kabinet koalisi yang besar akan menguntungkan bagi presiden terpilih untuk memperlancar program-programnya. Tetapi itu juga indikasi akan lumpuhnya check and balances di parlemen.

“Backsliding democracy antara lain tercipta dari tiadanya resistensi parlemen terhadap segala kebijakan eksekutif,” imbuhnya.

Untuk itu, dukungan koalisi yang besar juga otomatis akan menciptakan kabinet yang besar dan karenanya, membutuhkan ruang fiskal yang lebih besar.

“Kabinet Prabowo-Gibran kemungkinan akan didominasi oleh politisi,” kata dia.


Follow Berita e-Kompas.ID di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari e-Kompas.ID hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara itu, Ekonom Senior INDEF Tauhid Ahmad mengatakan, untuk menyusun arah kebijakan pemerintahan, harus melihat apa yang akan terjadi di depan. Ada beberapa peluang, namun tahun 2025 juga masih ada stagnasi ekonomi global 3,1-3,2%. Pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju mitra dagang Indonesia juga belum tumbuh signifikan, di mana USA alami penurunan ekonomi. Eskalasi di Timur Tengah masih terus dipantau pengaruhnya terhadap situasi ekonomi global.

“Siapa pun yang akan jadi menteri diperkirakan kebingungan, jika tidak bisa mendinamisir situasi ekonomi di tengah sukubunga global yang masih relatif tinggi (The Fed). Itu akan berpengaruh besar terhadap suku bunga dalam negeri dan nilai tukar,” ucapnya.

Beberapa tren komoditas domestik agak membaik seperti batubara yang alami kenaikan harga, begitu pula minyak sawit, minyak mentah. Tetapi nikel justru turun harga. Hal-hal itu adalah tantangan bagi sosok menteri ekonomi kelak.

“Tantangan bagi kabinet terpilih khususnya menteri-menteri ekonomi adalah bagaimana menaikkan kinerja pertumbuhan ekonomi agar melebihi target pertumbuhan yang telah diprediksi oleh lembaga-lembaga dunia,” tukasnya.



Sumber Berita

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2025 e-Kompas.ID