MUNICH – Semarak menyambut laga Euro 2020 semakin terasa, stadion di berbagai negara yang akan menjadi tuan rumah dalam ajang bergengsi ini semakin menjadi sorotan. Salah satunya yaitu negara asal stadion pertama di dunia yang warna eksteriornya bisa berubah-ubah, siapa lagi kalau bukan markas tim raksasa Bundesliga, Bayern Munchen, Arena Munich alias Allianz Arena.
Stadion termegah kedua kebanggaan Jerman ini dibangun mulai tanggal 21 Oktober 2002 dan dibuka secara resmi pada 30 Mei 2005 dengan rancangan desainer utama yakni dari biro arsitek Herzog & de Meuron. Biaya pembangunan stadion ini direncanakan menelan biaya sekitar 286 juta euro, atau sekitar Rp 4.9 triliunan.
Namun biaya yang dikeluarkan ternyata membengkak dari budget yang dianggarkan hingga sebesar 340 juta Euro, atau sekitar Rp5.9 triliunan.
Selain itu fakta apa saja yang harus diketahui dari stadion eye catchy ini? Yuk simak!
1. Lapisan paling luar stadion berbentuk ketupat
Jika dilihat dari kejauhan, bentuk stadion ini didominasi dengan bentuk lonjong dan bulat melingkar mengikuti bentuk stadion. Namun jika diperhatikan dari dekat, ternyata lapisan paling luar dari stadion ini memiliki 1056 panel yang berbentuk belah ketupat.
Melansir dari laman Liga Laga, panel yang melapisi lapisan paling luar tersebut dapat menyala dalam warna yang berbeda. Panel ini lah yang semakin menarik perhatian pecinta bola di seluruh dunia untuk mampir ke kandang kebanggaan Munchen.
Mengikuti warna dominan Bayern Munchen, setiap pertandingan kandang Bayern Munchen ini akan berubah warna menjadi warna merah. Panel tersebut akan berganti warna menjadi biru jika TSV 1860 Munich melakoni laga kandang di stadion tersebut. Sedangkan akan berubah menjadi warna putih jika timnas Jerman yang bermain.
2. Disebut sebagai stadion perahu karet
Jika pada umumnya sebuah stadion berbentuk lonjong sempurna, beda halnya dengan stadion Allianz Arena. Bentuk stadion yang pada bagian dalam berbentuk sebuah cekungan, membuat bentuknya dari atas menyerupai sebuah perahu karet, sehingga stadion ini juga dikenal dengan julukan “Schulauchboot” (perahu karet)
Tidak hanya itu, selain bentuknya yang hampir sama, perubahan warna pada panel stadion semakin membuatnya menyerupai sebuah perahu karet.