JAKARTA – Perekonomian Amerika Serikat (AS) dilaporkan tumbuh lebih lambat pada tahun 2022. Ini disebabkan karena adanya kekhawatiran akan terjadinya resesi.
Dilansir VOA di Jakarta, Jumat (27/1/2023), aktivitas yang memacu ekonomi AS juga terlihat bergerak lebih lambat.
Di mana kegiatan ekonomi berada pada level moderat karena bank sentral AS menaikkan suku bunga pinjaman tujuh kali tahun lalu, dengan tujuan mendinginkan permintaan dan mengekang biaya karena inflasi yang melonjak.
Bahkan untuk sektor properti terpuruk, diikuti penurunan penjualan manufaktur dan ritel.
Tercatat, ekonomi terbesar di dunia ini tumbuh 2,1% pada tahun 2022, turun dari angka tahun 2021, menurut data Departemen Perdagangan.
“Peningkatan PDB riil pada tahun 2022 terutama mencerminkan peningkatan belanja konsumen, ekspor, dan bentuk investasi tertentu,” kata departemen perdagangan AS dalam sebuah pernyataan.
Sementara pada periode Oktober hingga Desember, produk domestik bruto AS melampaui ekspektasi dengan kenaikan tahunan sebesar 2,9%.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita e-Kompas.ID di Google News