Sekarang ini, channel untuk digital marketing sudah semakin bermacam-macam. Bahkan, WhatsApp (WA) pun sudah menjadi salah satu sarana marketing yang sangat bisa dimanfaatkan oleh siapa pun.
Menurut data Backlinko, WhatsApp adalah aplikasi yang digunakan oleh hampir 70 juta orang Indonesia.
Potensinya tentu saja sangat besar.
Asal kamu tahu yang tepat dan mengeksekusinya dengan maksimal, pasti hasilnya pun akan optimal.
Jadi, marketing tidak selalu harus mahal, lho.
Yuk, cari tahu apa strategi yang bisa kamu lakukan dengan aplikasi messenger populer yang satu ini untuk menyukseskan bisnismu.
Langsung saja baca artikel Eksekutif di bawah ini, ya!
Strategi Marketing dengan WhatsApp
Melansir SendPulse, ada tujuh dasar strategi marketing WA yang perlu kamu catat.
Seperti strategi marketing pada umumnya, pemasaran dengan menggunakan WhatsApp juga harus direncanakan dengan matang agar tingkat kesuksesannya lebih tinggi.
Yuk, langsung saja mulai dari poin pertama.
1. Tentukan tujuan dan KPI
Tujuan dan key performance index (KPI) adalah hal yang wajib kamu tentukan di awal sebelum menyusun hal apa saja yang perlu dilakukan.
Tanpa mengetahui tujuan apa yang akan dicapai, tentunya strategimu akan berantakan.
Pahami dengan baik funnel-mu dan bagaimana cara mencapai tujuan itu dengan menggunakan WhatsApp.
Lalu, jabarkan KPI-nya agar bisa tercapai dengan baik.
Contoh KPI bisa jadi jumlah klik, tingkat engagement, ataupun customer retention.
Pastikan sesuai dengan kebutuhan bisnismu, ya.
2. Ketahui audiens target
Dalam marketing, wajib untuk mengetahui siapa dan seperti apa orang-orang yang menjadi target upaya pemasaranmu.
Untuk itu, buatlah buyer persona berdasarkan data yang konkret.
3. Buat WhatsApp bisnis
Strategi marketing dengan WhatsApp yang tak kalah penting adalah membuat akun WA khusus untuk bisnis.
Dengan akun khusus untuk bisnis ini, kamu akan mendapat akses terhadap fitur-fitur khusus yaitu:
- profil bisnis dengan informasi alamat, deskripsi bisnis, alamat email, dan website
- katalog untuk menampilkan produk
- label untuk mengorganisasi chat dengan pelanggan
- balasan otomatis untuk mempercepat respon
- statistik agar jumlah pesan yang terkirim, diterima, dan dibaca bisa diketahui
4. Buat brand persona
Brand persona adalah landasan bagaimana kita berinteraksi dengan para pelanggan.
Orang-orang harus bisa mengenali brand persona kita dengan baik.
Misalnya, kita tahu bahwa Apple adalah brand yang terkesan cerdas dan kreatif.
Nah, buatlah hal yang sama untuk brand-mu.
Refleksikan hal ini lewat interaksimu dengan orang-orang lewat WhatsApp sehingga brand-mu lebih mudah diingat.
5. Hubungi pelanggan secara personal
Menurut HootSuite, strategi WhatsApp marketing yang satu ini sangatlah jitu.
Pasalnya, perusahaan Hellmann di Brazil pernah melakukannya dan mendapatkan hasil yang fantastis.
Perusahaan ini meyakinkan belasan ribu pelanggan tentang produknya secara personal lewat chat sebagai strategi kampanye mereka.
Pada akhirnya, 13 ribu orang peserta meluangkan waktu kurang lebih 65 menit untuk berinteraksi.
Tak hanya itu, 99,5% dari peserta menyukai apa yang mereka dapatkan.
Tentunya, ini adalah kesuksesan strategi kampanye marketing dari Hellmann yang bisa kamu rasakan juga dengan menggunakan WA.
6. Prioritaskan high-value customer
Dengan WhatsApp, kamu bisa melakukan pendekatan lebih jauh terhadap high-value customer.
Misalnya, lakukan chat ketika ada barang baru atau penawaran spesial di toko.
Hal ini terasa personal dan meningkatkan kemungkinan pelanggan melakukan pembelian.
Tidak begitu sulit, ya?
Kunci dari marketing dengan WhatsApp adalah konsistensi, baik pada brand persona maupun pada para pelanggan.
Ingin belajar lebih banyak tentang marketing agar bisnismu semakin maju pesat?
Yuk, ikut kelas di Eksekutif ExpertClass.
Kelas-kelas Eksekutif dibawakan oleh pakar yang sudah pasti berpengalaman.
Selain itu, tentunya kamu bisa mengikutinya dari mana saja karena diselenggarakan secara online.
Menarik, kan? Cek kelas yang ada dan langsung daftar, ya!
