Viral Guru SMP Negeri Menangis Gajinya Ditahan Kepala Sekolah, Ini Faktanya : e-Kompas.ID Edukasi - e-Kompas.ID
Connect with us

Headline

Viral Guru SMP Negeri Menangis Gajinya Ditahan Kepala Sekolah, Ini Faktanya : e-Kompas.ID Edukasi


MEDAN – Beredar viral di media sosial tangis guru di SMP negeri di kota Medan, Sumatra Utara. Para guru mengaku gaji mereka tidak dibayar dan menjadi korban intimidasi oleh kepala sekolah. Apa yang sebenarnya terjadi?

Para guru tersebut mengajar di SMPN 15 jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas, Medan, Sumatra Utara. Salah satu guru, Conny Jeanny Matulessy didampingi para rekannya menunjukkan sejumlah fakta bahwa apa yang disampaikannnya bukan fitnah belaka.

Salah satunya postingan kepala sekolah pada aplikasi perpesanan bernada ejekan dan mengolok-olok. Conny mengaku diintimidasi lantaran upayanya meminta petunjuk ke dinas pendidikan kota medan malah berujung surat peringatan dari kepala sekolah sekolah.

Isi peringatan menyatakan ibu guru Conny meninggalkan tugas mengajarnya. Tuduhan ini disangkal Conny serta para guru lainnya yang mengalami penundaan gaji serta intimidasi oleh kepala sekolah. Conny mengaku kehilangan hak mendapatkan uang makan ASN lantaran kinerjanya tidak diceklis oleh atasan.


Follow Berita e-Kompas.ID di Google News

Klarifikasi Kepala Sekolah

Kepala sekolah SMPN 15 Medan Tiurmaida Situmeang buka suara terkait dugaan bullying yang dilakukannya terhadap para guru yang berimbas dengan ditundanya para gaji guru tersebut. Menurutnya hal itu salah paham.

Dia menyesalkan para guru di sekolah tersebut memiliki pekerjaan sampingan atau double job dalam waktu yang bersamaan sehingga kegiatan belajar mengajar di SMPN 15 menjadi terganggu. Dan saat dirinya ingin menegakkan kedisiplinan hal itu dianggap sebagai intimidasi oleh para guru.

Selain itu tiurmaida mengaku tidak bisa masuk kerja pada tanggal 31 Agustus hingga 2 September 2023 sehingga ada keterlambatan gaji akibat dia belum menandatangani form gaji.

Alhasil gaji para guru terlambat. Namun di tanggal 8 September 2023, dia sudah menandatangani pencairan gaji para guru dan sudah cair ke rekening para guru. Dia berharap para guru bersabar.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis e-Kompas.ID.com tidak terlibat dalam materi konten ini.



Sumber Berita

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Headline

Viral Guru SMP Negeri Menangis Gajinya Ditahan Kepala Sekolah, Ini Faktanya : e-Kompas.ID Edukasi


MEDAN – Beredar viral di media sosial tangis guru di SMP negeri di kota Medan, Sumatra Utara. Para guru mengaku gaji mereka tidak dibayar dan menjadi korban intimidasi oleh kepala sekolah. Apa yang sebenarnya terjadi?

Para guru tersebut mengajar di SMPN 15 jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas, Medan, Sumatra Utara. Salah satu guru, Conny Jeanny Matulessy didampingi para rekannya menunjukkan sejumlah fakta bahwa apa yang disampaikannnya bukan fitnah belaka.

Salah satunya postingan kepala sekolah pada aplikasi perpesanan bernada ejekan dan mengolok-olok. Conny mengaku diintimidasi lantaran upayanya meminta petunjuk ke dinas pendidikan kota medan malah berujung surat peringatan dari kepala sekolah sekolah.

Isi peringatan menyatakan ibu guru Conny meninggalkan tugas mengajarnya. Tuduhan ini disangkal Conny serta para guru lainnya yang mengalami penundaan gaji serta intimidasi oleh kepala sekolah. Conny mengaku kehilangan hak mendapatkan uang makan ASN lantaran kinerjanya tidak diceklis oleh atasan.


Follow Berita e-Kompas.ID di Google News

Klarifikasi Kepala Sekolah

Kepala sekolah SMPN 15 Medan Tiurmaida Situmeang buka suara terkait dugaan bullying yang dilakukannya terhadap para guru yang berimbas dengan ditundanya para gaji guru tersebut. Menurutnya hal itu salah paham.

Dia menyesalkan para guru di sekolah tersebut memiliki pekerjaan sampingan atau double job dalam waktu yang bersamaan sehingga kegiatan belajar mengajar di SMPN 15 menjadi terganggu. Dan saat dirinya ingin menegakkan kedisiplinan hal itu dianggap sebagai intimidasi oleh para guru.

Selain itu tiurmaida mengaku tidak bisa masuk kerja pada tanggal 31 Agustus hingga 2 September 2023 sehingga ada keterlambatan gaji akibat dia belum menandatangani form gaji.

Alhasil gaji para guru terlambat. Namun di tanggal 8 September 2023, dia sudah menandatangani pencairan gaji para guru dan sudah cair ke rekening para guru. Dia berharap para guru bersabar.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis e-Kompas.ID.com tidak terlibat dalam materi konten ini.



Sumber Berita

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2022 e-Kompas.ID